MENIKMATI MUSIK DAN LAGU (1)
musik
MENIKMATI MUSIK DAN LAGU (1)
Oleh: Milatul Hasanah
Menikmati musik dan lagu adalah kesukaan saya sejak kecil. Hal itu berlanjut hingga saya remaja, bahkan sampai dewasa saat inipun saya tetap menyukainya. Beberapa alat musik pernah saya pelajari, seperti piano, gitar, seruling dan gendang. Namun hal itu tidak berlangsung lama dan tidak saya dalami. Selebihnya saya hanya penikmat saja. Meski tidak mempunyai latar belakang sebagai pemusik, namun musik dan lagu bagi saya merupakan teman sejati dan menyenangkan saat melakukan berbagai aktivitas pribadi seperti belajar, membaca, menulis, berkebun, bahkan bersantai di dalam rumah.
Menyanyikan lagu-lagu juga merupakan salah satu hobi saya
sejak kecil. Sayapun dulu pernah aktif dalam kursus-kursus dan latihan-latihan vokal.
Meski tidak bercita-cita menjadi penyanyi, namun mempelajari lagu dan kesukaaan
mengoleksinya seolah-olah sudah mendarah daging dalam diri saya. Ia juga kerap
menjadi terapi paling ampuh dalam segala situasi emosional. Dan tidak jarang
mem-
booster semangat saya menjalani berbagai aktivitas.
| Maher Zain: penyanyi religi dari Swedia |
Meski tidak menguasai betul hal-hal yang berkaitan dengan musik dan lagu, tetapi beberapa genre musik sempat saya kenali dan nikmati. Seperti musik jazz, blues, funk, R&B, country, rap, dan pop, baik pop yang berasal dari negara gingseng Korea (K-Pop), maupun Barat (Hollywood). Demikian juga jenis lagu lokal/daerah seperti saronen, macopat, keroncong, melayu dan lain-lain. Bahkan lagu dangdut yang merupakan warisan budaya tak benda dari Indonesia, yang telah diakui oleh UNESCO, juga saya nikmati. Gambus padang pasir dari Timur Tengah, lagu-lagu religi, baik yang berbahasa lokal maupun asing, bahkan instrumental (musik tanpa lagu dan lirik), semua tidak luput dari perhatian saya.
Dari semua jenis maupun genre musik dan lagu diatas, tentu saya milih-milih mana yang paling saya sukai dan sering saya dengarkan, bahkan yang menjadi koleksi saya. Terus terang, kebanyakan jenis musik yang saya nikmati adalah musik pop dan jazz, baik yang diciptakan dan dinyanyikan oleh penyanyi asal negeri sendiri (Indonesia) maupun Barat. Dangdut, sebagai lagu negeri sendiri dan merupakan suatu kebanggan bagi kita semua, juga tidak jarang saya dengarkan. Dan lagu-lagu Bung Rhoma Irama “hampir” merupakan satu-satunya lagu favorit saya (tanpa menafikan yang lainnya). Selain karena lagunya mempunyai ciri khas tersendiri, ia juga merupakan lagu kesukaan Almarhum kakak saya.
| Nisa Sabyan: vokalis grup musik gambus Sabyan |
Tema musik dan lagu yang seringkali saya nikmati tidak selalu tentang percintaan, tetapi bisa tentang religi, sosial atau apapun, yang penting enak di dengar. Terdapat beberapa musik dan lagu-lagu Barat yang cukup menarik perhatian dan menjadi koleksi saya. Karena musik dan lagu-lagu tersebut bagi saya cukup “menyentuh” dan berkesan. Lirik-liriknya juga sangat filosofis dan indah. Sekalipun terdapat lirik-lirik melankolis namun tidak terlalu cengeng. Kadang temanya juga berani dan menantang, tanpa melebih-lebihkan. Tidak melulu tentang percintaan yang romantis, lagu-lagu Barat yang saya koleksi banyak juga yang menyajikan tema tentang humanisme, heroisme (kepahlawanan) sosial, dan toleransi.
Lagu tersebut bisa kita dapatkan dari lagunya Avril Lavigne dengan single “Knockin ‘On Heaven’s Door”, yang di aransemen ulang dari penyanyi aslinya Guns N ‘Roses, dan di tulis oleh Bob Dylan, asal Amerika Serikat. Bob Dylan merupakan penulis lagu populer dan andal, yang menerima Nobel Kesusasteraan tahun 2016. Meskipun ia sendiri memerintahkan untuk menghapus namanya dalam situs webnya tersebut.
Lagu “Song For Gaza” oleh Michael Heart, juga tidak kalah bagus. Lagu yang menceritakan tentang penderitaan anak-anak Palestina di jalur Gaza ini cukup menguras emosi, karena dalam video klip tersebut memperlihatkan perjuangan bocah-bocah Palestina yang berkeinginan kuat untuk membela dan meraih kembali kemerdekaan tanah airnya. Namun mereka tidak henti-hentinya di bombardir oleh tentara Israel, sehingga seringkali mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri, ketika orang tuanya disiksa dan syahid di ujung senapan kaum Zionis tersebut. Hal itu akan membuat kita marah, sedih dan haru bercampur aduk saat mendengarkan lagu tersebut.
Demikian juga dengan lagu-lagu Barat romantis yang tidak kalah memukau dan sangat menguras emosi. Seperti lagu dari suara emasnya Adele, dengan single nya “Someone like you”. Dimana lagu ini menceritakan tentang dua sejoli yang putus cinta, dan si perempuan yang ditinggal menikah oleh kekasih yang paling dicintainya. Ada juga lagu yang tidak kalah keren dan sempat booming serta trending pada tahun 1997, yaitu “My heart Will Go On”.
Single “My heart Will Go On” dinyanyikan oleh Celine Dion, dan menjadi soundtrack film TITANIC. Lagu tersebut menceritakan tentang seorang perempuan yang merana dan sangat sedih karena ditinggal meninggal kekasihnya dalam kecelakaan tenggelamnya kapal Titanic, dalam keadaaan bergenggaman tangan. Dan tragisnya lagi, si perempuan (dalam film ini adalah Rose), berhasil di selamatkan. Sedangkan si laki-laki (Jack) akhirnya meninggal dalam keadaan membeku kedinginan.
Musik dan lagu-lagu lainnya yang berhasil menghipnotis para pendengarnya diantaranya adalah Syakira, Mariah Carey, Beyonce, Katelyin Tarver dan Rihanna. Atau penyanyi-penyanyi muda seperti Tailor Swift, Justin Bieber, Selena Gomes dan lain-lain. Mendengarkan single-single tersebut cukup membikin emosi saya membaik.
Sebenarnya lagu-lagu di tanah air juga tidak kalah menarik dan sangat bagus. Para penyanyinya juga bahkan ada yang go internasional. Ada beberapa nama yang cukup populer dan beken dengan suara memukaunya, sebutlah misalnya Anggun C Sasmi, Agnez Mo, Raisa, Isyana Sarasvati, Judika, Rossa, Krisdayanti, dan Melly Goeslow. Single-single Melly Goelow, memiliki lirik yang sangat kuat dan utuh. Ia yang seorang penyanyi sekaligus sebagai penulis lagu, ditambah lagi suaminya, Anto Hoed, sebagai pemusik dan pencipta lagu, memiliki ciri khas tersendiri, yang tentu berbeda dengan yang lainnya.
| Tailor Swift: penyanyi Hollywood |
Banyak sekali para penyanyi yang membawakan lagu Melly Goeslow. Dan tidak sedikit pula para produser film yang melamar musik-musiknya menjadi soundtrack beberapa film yang cukup laris di tanah air. Seperti film AADC (Ada Apa Dengan Cinta), Ketika Cinta Bertasbih, Eiffel, I’m in Love dan lain-lain. Selain lagu-lagu bertema cinta, lagu bernuansa religi pun kerap ia tulis dan berhasil menduduki posisi puncak teratas tangga lagu.
Grup musik Slank, Shiela On 7, NOAH, Ungu, Ada band dan beberapa lainnya yang tak kalah bagus, juga sempat mewarnai panggung musik nasional maupun internasional. Baru-baru ini, lagu-lagu religi juga tidak kalah sengit bersaing mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Sebut saja grup musik gambus “Sabyan” dengan vokalisnya Nisa. Ada lagi Maher Zain, dari swedia, berdarah Lebanon, Muhammad Tarek, dari Mesir dan masih banyak lagi
Grup musik Dewa-19, juga sempat hits pada tahun 1990-an. Pencipta lagunya adalah Ahmad Dhani. Di dalamnya banyak sekali lirik-lirik yang bernuansa cinta-sufistik yang sangat filosofis dan estetis. Seperti Pupus, Roman Picisan, Risalah Hati, Kangen, Separuh nafas dan yang lainnya. Diakui Dhani, kebanyakan musik dan lagu-lagunya tersebut adalah hasil gubahan dari syair-syair seorang sufi Jalaluddin Rumi, dan sufi-sufi lainnya.
Maka, barangkali tidak ada salahnya jika musik dijadikan sebagai teman alternatif saat bersantai dan melakukan rutinitas sehari-hari. Karena ia akan memperbaiki mood dan mempunyai dampak positif tehadap kesehatan fisik dan mental.
Post a Comment for "MENIKMATI MUSIK DAN LAGU (1)"